Ladang Panjang Jadi Kampung Tangguh COVID19

Gambar
Dalam upaya mengantisipasi mewabahnya Corona Virus Desease (COVID 19) yang beberapa bulan terakhir ini melanda dunia, indonesia dan bahkan juga sampai di desa-desa,  perkampungan pelosok negeri.  Dampak dari meluasnya penyebaran covid 19 sangatlah dirasakan oleh masyarakat  yang ada di Desa-desa terutama dalam bidang perekonomian. tidak terkecuali warga Desa Ladang Panjang Kec/kab. Sarolangun provinsi Jambi begitu terkena dampaknya.  Jajaran Pemerintahan Desa, BPD, Pemuda Karang Taruna dan di bantu tokoh masyarakat Desa Ladang Panjang, bergerak cepat untuk mengantisifasi kemungkinan terus berlanjutnya Covid 19, dengan menjadikan Desa Ladang Panjang sebagai Kampung Tangguh Nusantara Covid 19 Program ini merupakan usulan dari Bapak Kapolsek Kota sarolangun melalui Babimkamtibmas.  Salah satu program kegiatan yang di buat adalah penyediaan bahan makanan atau Lumbung Pangan yang di beri nama  kawasan Rumah Pangan Lestari.  Akhmad Muslim. Skm, Pj Kepala Desa Ladang Panjang saat di temui o

Ladang Panjang Panen Raya Jeruk

Saat ini petani jeruk / limau yang ada di Desa Ladang Panjang sedang bahagia di karena kan hasil panen mereka sangat melimpah dan harganya pun di tingkat petani cukup memuaskan.

Hampir dua minggu belakangan ini petani jeruk manis meninggalkan semua pekerjaan lain demi memanen jeruk mereka.

Memang, berkebun jeruk merupakan pekerjaan sampingan sebagian besar masyarakat, luas perkebunan jeruk ini jika di gabungkan lebih kurang seribuan hektar.

Geliat petani memanen jeruk mereka dimulai dari sekitar tgl 15 s/d 28 oktober 2019 yang lalu, bahkan sampai hari ini pun juga masih terlihat ada yang memanen.

Menurut Halim (salah seorang pembeli buah jeruk dari petani) " Di Desa Ladang Panjang iko rato-rato warganyo punyo galo kebon limau, sayo be kemaren meli limau warga dapek hampir 6 ton sehari".

Bulan ini nampaknya bulan keberuntungan bagi petani jeruk yang ada di desa LDP.

"Adapun Limau (jeruk_red) yang di panen kali ini yaitu MMLG (Matah Masak Laju Galo) dengan harga dari 3 ribu sampai 8 ribu rupiah per kilogramnya, yang kito beli ni buah yang kiro-kiro ado aiknyo kosong kosong bentuk nyo",Tutur halim.
Dikarenakan pengepul jeruk ini tidak memilih-milih jenis buah, makanya petani senang, baik yang jus, masak, mentah, manis ataupun masam semuanya di beli, asalkan saja tidak busuk dan pecah.

Masyarakat berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan perkebunan jeruk yang ada di Desa Ladang Panjang, ini merupakan salah satu potensi Desa yang bisa mengangkat perekonomian masyarakat di tengah-tengah Merosotnya harga karet.

*andeslap
GRATIS Kalau anda punya acara/event/kabar/berita dan ingin di muat dalam blog ini silahkan kirim ke email abdul02halim@gmail.com dan klik Kolom Langganan diatas agar dapat Info Terbaru

Komentar

Popular Posts

Bacaan Bilal Sholat Tarawih

BPD terpilih terancam gagal dilantik

Beradu Kambing Avanza VS CRV Di Desa Ladang Panjang